Postingan

Berbagi Waktu itu lebih penting loh!

Ehm…kekayaan tidak menjamin sebuah kebahagian, walaupun bahagia itu butuh duit, tapi bahagia dengan kesederhanaan itu tetap paling indah.  Mulai deh…sok bijak gue :P Dari kemaren gue sibuk banget buat jadi notulen pas wawancara penerimaan santri baru.  Banyak hal gue belajar dari para orang tua yang akan memasukkan anaknya di pesantren tempat gue kerja.  Sebagian besar mereka adalah keluarga yang sangat mampu, setiap melihat angket penghasilan rata-rata penghasilan orang tuanya > 10.000.000 WOW!!! Banget, gaji gue aja 10% dari pengahasilan mereka wajar ya…kalau gue bilang wow…tapi ada yang sedikit miris. Ketika di tanya “bagaimana cara mendidik anak bapak ibu ketika dirumah, terkait dengan cara belajar anak, kedisiplinannya, dan juga ibadahnya?” terlihat sepele bahkan mudah untuk orang tua yang benar-benar memperhatikan pendidikan anak di dalam rumahnya sendiri.  Tapi kebanyakan yang di wawancara ketika kasih pertanyaan itu ehm…para orang tua saling pandang dulu, baru mereka jawa

Profesi Vs Pekerjaan

Gambar
Profesi dan Pekerjaan itu beda arti?? Kata pembicara seminar hari ini. Profesi adalah suatu bidang yang memang dikuasai dan juga dikerjakan dengan sepenuh hati.  Sedangkan pekerjaan hanyalah rutinitas yang memang harus dikerjakan terkadang tidak sesuai dengan bidangnya. Bisa saja pekerjaannya Guru tapi Profesinya sebagai Akunting, atau bisa saja Pekerjaannya Dokter tapi Profesinya sebagai Penulis.  Ya……terkadang memang beberapa tuntunan hidup tidak menyesuaikan pekerjaan dengan bidang yang di sukai dan kuasai.  Tidak sedikit yang bekerja hanya sebatas agar bisa bertahan hidup.  Sebenarnya sangat disanyangkan jika jurusan atau pekerjaan kita tidak sesuai dengan passion kita.  Karna nantinya kita akan menemukan titik jenuh yang terus menerus hanya bekerja sebatas bekerja tapi tidak sepenuh hati. Begitu juga saya terkadang bingung dan bahkan masih bingung bidang apa yang saya sukai.  Bekerja sebagai Web admin dan merangkap sebagai Pustakawaan pernah saya lakukan dan itu hanya s

kenapa suk K-POP?

Gambar
Lagi marak-maraknya korea di dunia, dari yang baru ABG sampe yang udah gak ABG lagi.  Dari yang suka sama lagu-lagunya, dramanya, sampe aksesorisnya asal negri gingseng ini.  Kalau alasannya artisnya cantik-cantik dan ganteng-ganteng jangan di tanya karna sudah lumrah operasi plastic disana sudah bisa memperindah muka mereka dengan sangat mulus.  Selain karna cantik dan gantengnya sebenarnya banyak sekali alasannya. Kalau gue sendiri sih…suka lagu-lagu korea, mungkin karna sudah bosan dengan lagu-lagu indo yang terkadang liriknya sudah gak bermutu lagi, entah bosan atau apa, kayanya musisi dalam negeri udah pada gak berkualitas lagi ngeluarin lagu.  Klo waktu dulu suka banget sama lagu-lagunya Sheila On 7, Melly G, Rossa, Dewa 19, Samsons, dll,  lagu-lagu mereka gak cepet basi alias berkualitas dari segi liriknya sampe nada yang di mainkan. Coba liat sekarang band-band yang baru dan gak jelas, di tambah lagi G-Band dan B-band yang ikut-ikutan ala korea, rasanya enek banget ngeliat

Tipe Ideal Vs Jodoh

Gambar
Ehm…ngomongin nikah…nyambungnya ngomongin jodoh. Klo ngomongin jodoh pasti dong…ngomongin tipe ideal yang di inginkan untuk calon pendamping kita.  Hehehe…walaupun gak ada yang ideal alias yang sempurna di dunia ini setidaknya kita punya harapan pasangan yang seperti apa yang  di idam-idamkan.  Ehm…gak munafik pasti lah…mengidamkan pasangan yang ganteng and cantik. Klo gue pribadi, ehm…jadi curcol…pengen banget punya pasangan kalau dari fisik kaya Chansung 2PM ets…karna gue suka K-POP jadi contohnya dia, tinggi berisi (bukan gendut), tatapan matanya yg bikin hati meleleh, senyumnya yang ehm…bikin hati tenang, and jangan terlalu putih, nanti gue kesaing. Itu dari segi fisik, klo dari sikap gue lebih suka cowo yang perhatian, and bisa ngajak gue ngobrol duluan, coz sifat gue yang suka susah di ajak ngobrol duluan jadi biar nyambung jangan yang terlalu diam, ehm..paling suka banget cowo smart coz gue gak terlalu pinter jadi nyari yang smart hohoho, pekerja keras, and suka sama a

Mupeng VS Niat

Gambar
Yang suka pada mupeng…hati-hati… Apalagi yang mupeng ngeliat temen nikah…hayo siapa yang suka mupeng?? (*gue sendiri juga kok) Terkadang klo ngeliat temen nikah…apalagi di umur-umur 23-25 siapa sih yang gak pengen cepet punya pendamping kaya mereka yang sudah menemukan punjaan hatinya.  Pasti and gak bisa bohong, ada setitik kecil bilang “Duh…gue kapan ya??” “pengen deh…cepet nikah kaya dia!” pasti kata-kata itu keluar.  Gue pribadi iya…..gue akuin itu. Tapi hati-hati keinginan nikah itu karna ngeliat temen yang udah nikah atau memang dari hati yang paling dalam and tulus karna ibadah or hanya karna keinginan sesaat yang mengebu-ngebu aja.  Karna Nikah itu gak Cuma dihari itu aja, tapi bakal lue jalanin sampai sepanjang hidup lue setelah janji suci itu di ucapkan.  Gak ada lagi kata “Putus” sama kaya orang pacaran.  Nikah itu ladangnya Ibadah, jadi jangan dianggab main-main, gak Cuma pas pelaksanaannya tapi ketika proses awalnya juga gak boleh main-main, niat yang bener-bener

Nekad Sendirian, Berujung Seru-seruan :D

Gambar
Hari minggu tanggal 12 Januari 2014, hari  yang di tunggu-tunggu bukan karna itu hari Ultah nyokap, tapi hari yang di nanti-nanti karna seminar yang udah di incer dari tahun kemaren, and selalu gagal masuk untuk ikut kelas yang regulernya di Jogja. #KampusFiksi  yang kebetulan lagi ada kunjungan RoadShow di bogor jadi gak salah...gue bela-belain dari Cileungsi tempat kostan gue sekarang, untuk pergi ke Bogor dengan cuaca pagi yang super GALAU (mendung berat). Bela-belain gak pulang ke Jakarta, padahal hari Ultah nyokap, biarin dah…kado kasih sayang mah bisa tiap hari hehehe (Alasan) yang penting nie seminar gak boleh ketinggalan.  Jalan dari Cileungsi kampong kubang jam 9, suasana lumayan galau coz angin dingin dah sepoi-sepoi tapi mega belum mendung.  Nekad jalan sendiri, santai….coz sendiri gak ada yang perlu gak dienakin.  Pas naek 02 jurusan Cileungsi-Ciawi, pas di tol, dengan singkatnya hujan datang dan awan hitam menyambutku sampai di bogor jam 10 disambut dengan hujan deras

Sulitkah cinta hadir?

Sulitkah cinta hadir? Atau begitukah rumitnya cinta menyapa? Entah pertanyaan itu yang terlintas di pikiranku di saat hari kedua kerja di tempat baru ini.  Penuh dengan kesejukan rohani, kaya akan senyum dan sapaan, walaupun masalah silih berganti hadir namun mereka tetap bisa tersenyum.  Itulah yang kulihat ketika melihat ke sekelilingku.  Namun terlihat jelas cinta dari sang Adam begitu telat dirasakan oleh mereka, bahkan ada yang belum sama sekali menyapa., padahal mereka sangat telat untuk merasakan itu.  Seharusnya sapaan dan canda dengan anak-anak mereka bukan lagi dengan sesosok Adam mencari Hawa. Terpintas pikiran akankah aku juga akan merasakan itu?  Tidak sama sekali tidak aku ingin cepat membagi cerita, cinta, kebahagian dan beban secara bersama dengan imam untuk anak-anakku kelak.