DIRINYA.
Ku kira dirinya yang terbaik untuk ku. Tapi ternyata tidak....... dirinya sama saja saperti....... mereka yang menusuk hati ku mereka yang mengeluarkan air mata ini mereka yang membuangku mereka yang masukan aku ke dalam ruang hampa. Mereka yang membuat aku takut dengan cinta. Haruskah aku tetap menyayanginya. Sedangkan ia telah membuat luka. Haruskah aku berpura-pura tersenyum. Sedangkan hati ini menangis. Haruskah aku bermain drama. Yang sekenario yang ia buat. Seandainya dari awal ia tak beri ku harapan dan kepalsuan yang membuat ku merasa hebat. Mungkin aku tak kan terluka. Mungkin aku tak akan bermain drama dengan skenario yang penuh luka. Mereka hanya penonton yang mau tau jalan ceritanya. Ia sebagai sutradara yang hanya ingin dapat pujian dan hasil yang memuaskan. Sedangkan aku harus menjadi lakon dan menjalani drama ini. Mereka dan ia tidak akan tau karna aku yang memainkan. Bukan mereka dan ia. Bodohnya diri ku mudah saja mencintainya tanpa ada bukti cinta da...