Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2012

You'r Not My Doll (Part 2)

Gambar
“oke makannya sudah selesai semua khan?, saatnya gue yang ngomong serius” rizki berkata, semua mata mengarah padanya, walaupun sebelum ia berbicara semua asik dengan obrolan dan jandaan masing, sejenak semua diam. “gue dan yulita, segaja ngajak kalian ngumpul disini, terutama buat rezha, silva, dan Narnia, arief, ali, wahyu, rian, kalau kalian biar cukup tau aja.   Kita sudah lama berteman, ya…hampir 3 tahun, kita sering kali ngumpul ataupun hanya sekedar ngomongin tugas, kayanya gak pantas kalau harus yang ada dirahasiain.   Oke yulita mulai cerita awalnya, kalau diantara kita ada yang punya rahasia besar, dan bohongin kita semua selama 1 tahun ini” raut muka rizki yang sangat tegas, membuat semuanya serius dalam menyimaknya.   Yulita segera angkat mulutnya, walaupun awalnya ia melirik kearah mata silva yang duduk di samping kanan silva. “kemarin, sebelum masuk kelas, gue, rizki, wahyu, rezha, makan bareng.   Pas mau bayar dikasir, tanpa segaja KTP rezha jatoh, tapi dia gak sada

You Not My Doll

Gambar
“kita memang sudah gak cocok lagi, ya..lebih baik kita putus dari pada kita selalu bertengkar”. Ya itu kata-kata terakhir dalam chatingan aku dengan dia, di facebook.   Pacaran 3 bulan hanya kata-kata itu yang menjadi akhir. Rezha, itulah namanya. Sosok yang pernah silva sayangi, hanya karna kedekatan mereka dikampus dan silva juga sekelas dengannya, bisa dibilang Cinlok alias cinta lokasi, namun tak lama hanya sesingkat 3 bulan.   Ia selalu menyebut silva dengan panggilan “Teddy Bear”, ya…itu nama panggilan kesayangannya untuk silva, didaftra kontak ponselnya juga nama Teddy Bear untuk menyimpan nomer ponsel silva.   Baginya silva sebuah boneka yang imut, karna tubuh bisa dikatakan gemuk dan pipi yang cabi. Sekarang sudah 2 bulan silva putus dengannya, namun hubungan mereka tetap baik selanyaknya teman baginya. *** “kau kenapa? Kayanya kamu cape banget, sebaiknya kamu istirahat dulu, jangan memaksakan, soalnya curugnya masih jauh” sapanya dengan senyum merekah, silva masih

Gara-gara Novel

Gambar
“nah ini dia, buku terbarunya, beli ah...” gumam tia sendiri dan segera mengambil buku keluaran terbaru dari penulis yang bernama pena Dee, buku yang berjudul Madre, ia segera ambil tanpa pikir panjang, tiba-tiba ada tangan yang mengambil buku yang berada disamping buku yang tia ingin ambil, ketika ia menolehkan wajahnya ke arah seseorang yang berada disampingnya.   Tia terkejut ternyata sosok yang berada disampingnya, yang juga sedang memilih buku, di rak khusus untuk karya Dee, ternyata asisten dosennya mata kuliah Pemrograman Visual. Yudi selain asisten dosen, dia juga mahasiswa tingkat akhir di universitas yang sama dengan tia.   Yudi pun tersenyum ketika melihat tia yang sedang memandangnya dari tadi. “hai…kau tia bukan, anak semester 4” kata yudi dengan senyum yang ramah, dan tia segera menganguk pelan. “iya kak, kakak juga suka buku dee?” Tanya tia dengan memandang buku yang digenggam ditangan yudi. “ya…aku suka, bahasanya santai tapi gak lepas dari unsur sastra yang i

Akhir dari Backstreet (Part 2)

Gambar
“oke sampai ketemu besok ya…mala…dah…” putri melambaikan tangannya kepada mala yang sudah menaiki motor bersama zaki, seraya membalas lambaikan tangan kepada putri. “putri…pulang bareng yuk” kata januar yang tiba-tiba saja, berada disamping putri, putri terkejut dengan kedatangannya, putri segera tersenyum menyambut kedatangannya, dan mengangguk untuk menerima tawarannya pulang bareng bersama januar, yang kebetulan arief sedang tidak bisa pulang bersamanya. Sepanjang perjalanan mereka hanya sama-sama diam tanpa kata.   Sampai   didepan rumah putri, putri segera turun dari motor januar yang besar berwarna merah. “makasih ya…jan” putri segera membalik badan, segera beranjak pergi. “putri sebentar ada yang pengen gue omongin” tiba-tiba langkah putri berhenti dan menghampiri januar, dengan senyum yang sangat manis membuat hati januar semakin berdegub kencang. “pacar kamu itu arief, bener bukan?” putri tersentak kanget, namun ia menghilangkan kegugubpannya dengan tetap tersenyum

Akhir dari Backstreet

Gambar
Sudah 4 bulan putri jalani hubungan dengan sosok pria yang putri kagumi, dan ia sukai bernama arief, namun hubungan putri ini backstreet dari sahabatnya arief yang bernama januar, karna kedua sahabat ini sama-sama menyukai putri walaupun mereka tidak saling mengetahui kalau mereka berdua menyukai wanita yang sama, namun karna arief lebih dulu menyatakan cintanya, maka putri menerima cinta arief, yang sejak awal masuk kuliah disemester 3, ia mulai menyukai arief.   Namun kesepakatan mereka berdua untuk tidak memberi tahu januar tentang hubungan mereka, mereka selalu saja berpura-pura seperti layaknya teman, namun beda halnya mala dan silvia, sahabat dekat putri yang sudah mengetahui hubungan putri dan arief, dan mereka berdua juga berperan dalam menyembunyikan tentang ini kepada januar yang juga dekat dengan mala dan silvia. Putri semakin risih dan tidak nyaman dengan kepura-puraan dia selama ini didepan januar, yang selama ini sangat baik, dan juga perhatian kepada putri.   Suasana