Cinta Sebuah Boneka


Sebut saja namanya ifa, ya….dia wanita periang walaupun punya sikap yg egois dan tidak mau kalah dan mudah sekali sayang dengan seseorang.  Ia juga punya mantan bernama reza, mereka waktu berpacaran hanya 3bulan kurang lebih, tapi karna mereka satu kelas dan satu organisasi, jadi mereka selalu bertemu disetiap event kampus atau hanya sekedar ngumpul-ngumpul dengan teman-teman kampus.
Ya…mereka putus karna tidak kecocokan dan ifa yang ga kuat dengan sikap reza yang menurut ifa “ga bagus banget”.  Setelah putus sempat ada masalah yang membuat ifa marah besar, reza menuduh ifa yang udah sms neror ke reza, sedangkan ifa tidak tau menau masalah itu, ifa justru sedih kenapa orang yang ia pernah sayang malah menuduh seperti itu, padahal ia sudah melakukan yang terbaik sewaktu masih bersamanya. Tapi itu lah lelaki tak bisa ditebak apa maunya.
Setelah konflik itu, ifa dan reza putus kontak, sampai akhirnya ketika mereka berdua disibukan dengan Tugas Akhir kampus, ifa berusaha menahan emosi yang masih ia pendam semenjak konflik itu, berusaha netral dan membantu reza dalam pembuatan TA milik reza, ya…semua ia lakukan karna pertemanan tidak lebih karna saat itu ifa sedang suka dan melirik ke teman kampus yang lain, sosok yang ia kagumi sejak masuk kuliah.
Kedeketan itupun masih berlanjut saat ifa sudah bekerja ditempat lainnya,  ia lebih perhatian dan sering chatt melalu Yahoo Masage dan Facebook, walaupun terkadang membuat ifa males karna ia masih pendam sakit hatinya saat pacaran dan konflik waktu itu. Tapi lagi-lagi ifa masih saja meladeni reza dengan perasaannya.
Kasih sayang and cinta untuk mantan pasti masih berbekas di hati walau hanya setitik, dan itu masih ifa rasakan apalagi ketika reza ucapkan kata kangen dan sayang lagi, dan reza pun juga bilang ke sahabat ifa, ia bernama mala, reza bilang ke mala tentang ifa “mala….gw baru sadar kalau selama ini ifa doang yang paling baik dari pada yang lain”. Dan ifa pun tau karna mala cerita.
Lambat laun keakrapan itu makin kental apalagi ketika mereka ngumpul dengan teman-teman kampus ifa dan reza selalu ketemu dan bersama, naek motor bonjengan seperti masa-masa pacaran lagi, dan reza pun pernah menjemput ifa di kantor.
Hati wanita ini memang mudah luluh dengan perhatian seorang lelaki, itulah ifa.
Suatu hari mala chatt ke ifa dengan kalimat awal yang buat ifa bingung, “ada apa sih mala….pagi-pagi sudah bikin bingung aja” gumamnya dalam hati. Dengan chatt yang begitu panjang….ifa baca dengan pelan-pelan agar memahami kata-katanya.
“ifa ma’afnya sebelumnya, sebenernya mala takut cerita ini, takut ifa marah, tapi mala juga harus tau, sebenernya dah 2 minggu ini mala sembunyiin ini dari ifa.  Ma’af banget…sebenernya reza itu sudah menikah dan sudah punya anak. Ma’af banget baru cerita yul cerita ini biat ifa gak dimaenin ma reza terus dan ngeja ifa juga tuk jangan mau jalan ma reza lagi”.
Ketika awal baca ifa meresa lega karna tak ada lagi yang mengungkit masalalunya dan memutar masa lalunya lagi dengan reza, karna ia sudah punya orang lain jadi ada alas an untuk menolak, tapi…..setelah ifa tersadar dengan ucapannya reza dan sikapnya yg berubah baik untuk dirinya, ifa sedih dan menangis sejadi-jadinya, ia merasa dipermainkan dan dijadika mainan oleh reza.
Semenjak itu ifa semakin menutup diri dengan laki-laki, semakin takut mengakui hatinya ada cinta, semakin tidak peka dengan datangnya cinta, karna penghianatan seorang laki-laki yang tega mempermainkan dirinya seperti boneka, yang bisa di manja kapan aja, yang bisa di injak kapan saja, dan juga kapan saja di buang.
Ya…itulah cinta, cinta wanita yang mudah luluh kadang mudah dipermainkan, tapi terkadang cinta wanita yang tidak peka membuat laki-laki mundur, kadang cinta serba salah, hanya cinta sejati yang tidak melukai dan tidak mempermainkan.
Dan hanya laki-laki yang baik yang mengakui cintainya, dan akan mendapatkan yang wanita yang juga

Komentar

  1. semangat..semangat lupakan kesedihan kemaren sambut senyum untuk esok hari dan seterusnya...

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Profesi Vs Pekerjaan

Dari pada salting mending kita ekting

Menanti Pelangi