Berbagi Waktu itu lebih penting loh!
Ehm…kekayaan
tidak menjamin sebuah kebahagian, walaupun bahagia itu butuh duit, tapi bahagia
dengan kesederhanaan itu tetap paling indah.
Mulai deh…sok bijak gue :P Dari kemaren gue sibuk banget buat jadi
notulen pas wawancara penerimaan santri baru.
Banyak hal gue belajar dari para orang tua yang akan memasukkan anaknya
di pesantren tempat gue kerja. Sebagian
besar mereka adalah keluarga yang sangat mampu, setiap melihat angket
penghasilan rata-rata penghasilan orang tuanya > 10.000.000 WOW!!! Banget,
gaji gue aja 10% dari pengahasilan mereka wajar ya…kalau gue bilang wow…tapi
ada yang sedikit miris.
Ketika
di tanya “bagaimana cara mendidik anak bapak ibu ketika dirumah, terkait dengan
cara belajar anak, kedisiplinannya, dan juga ibadahnya?” terlihat sepele bahkan
mudah untuk orang tua yang benar-benar memperhatikan pendidikan anak di dalam
rumahnya sendiri. Tapi kebanyakan yang
di wawancara ketika kasih pertanyaan itu ehm…para orang tua saling pandang
dulu, baru mereka jawab itu pun banyak yang menjawab,
“kalau
itu saya yang tau, karna bapaknya pulangnya suka sampai malam, kalau saya sore
sudah ada dirumah, jadi PR masih bisa saya ajarkan, kalau masalah ibadah ya
seperti biasa anak masih suka di suruh untuk shalat.” Jawab si Ibu sambil menyolek tangan ayahnya.
Dan
ketika di tanya sang anak, dengan pertanyaan sederhana “Kalau dirumah
belajarnya sama siapa?” dengan wajah gugup tapi polos si anak jawab “Kadang
belajar sendiri kalau gak sama kakak, soal mama papah sibuk pulang suka sampe
malem.” Terjadi ketidak kekompakkan
orang tua dengan si anak.pertanda ada ketidak harmonisan yang tak Nampak namun
berdampak penting bagi psikolog anak.
Peran orang tua yang seharusnya mendidik anak terutama ibu jadi
terabaikan karna kesibukan walaupun semua keinginan anak mereka mampu
membelikan secara materi tapi membagi waktu mereka tidak mampu. Oia yang gue wawancarain itu anak yang masih
SD mau masuk MTs.
Waktu
memang tidak bisa dibeli tapi bisa untuk di bagi. Kulitas keluarga adalah ketika berkumpul untk
saling berkumpul. Ehm…ya…walaupun gue
juga belum merasakan yang namanya membangun keluarga tapi setidaknya gue tau
lah dari kelurga gue sendiri yang bisa kumpul setiap malam, bahkan dengan
nyokap yang selalu ada pas gue libur and pulang sekolah karna fokus dirumah.
Intinya
sih dari tulisan gue hari ini, sebanyak apapun materi yang di cari tapi waktu
untuk keluarga tidak terbagi itu akan dapat sisi negative dari anak menjadi
korban kesibukan orang tuanya. :D
Komentar
Posting Komentar